Penerapan Pelatihan dan Pengembangan di Suatu Perusahaan

Hallo teman-teman semua😊 Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bahagia ya🙏. Hari ini aku akan membahas tentang penerapan pelatihan dan pengembangan di suatu perusahaan. 



Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja pendidikan. Human Resources Management adalah bidang studi dan praktik yang berfokus pada orang-orang didalam organisasi (Stewart & Brown, 2011). Tujuan dari HRM (Human Resources Management) adalah untuk membuat perusahaan, organisasi maupun lembaga menjadi lebih efektif. Bagaimana manajemen kinerja dapat membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi efektif? jawabannya adalah dengan menerapkan pelatihan dan pengembangan sehingga kinerja karyawan meningkat. Mari kita membahas lebih lanjut!

Apa itu Kinerja Kerja?
Kinerja kerja merupakan kontribusi yang diberikan individu kepada perusahaan atau organisasi yang mempekerjakan mereka. Bagaimana cara meningkatkan kinerja kerja?

Pertama adalah dengan pelatihan. Pelatihan adalah upaya terencana untuk membantu karyawan mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terkait dengan pekerjaan(Stewart & Brown, 2011). Pelatihan, ketika dirancang dan disampaikan dengan benar, dapat meningkatkan efektivitas keseluruhan perusahaan dengan tiga cara :
  1. Pelatihan dengan meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan. Peluang untuk mempelajari keterampilan baru sangat penting dalam perekonomian saat ini, sehingga karyawan menghargai peluang belajar yang ditawarkan oleh pelatihan yang diadakan di suatu perusahaan, maka dari itu ketika para karyawan menghargai peluang belajar tersebut perusahaan akan menawarkan lebih banyak pelatihan untuk menumbuhkan komitmen karyawan.  Ketika perusahaan memperhatikan pertumbuhan para karyawan dalam kinerja sebagai hasilnya karyawan merasa lebih berkomitmen pada perusahaan. Komitmen karyawan dapat meningkatkan retensi karyawan berkinerja tinggi.
  2. Pelatihan membantu karyawan melakukan pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat memiliki sumber daya manusia yang lebih baik setiap hari.
  3. Pelatihan bermanfaat bagi perusahaan karena para karyawan dapat memenuhi tujuan strategis mereka. Hal ini dilakukan dengan memberikan karyawan pengetahuan, keterampilan, dan sikap khusus yang diperlukan untuk membuat inisiatif yang strategis. Dengan membuat keputusan yang efektif tentang pelatihan maka, perusahaan memastikan bahwa orang yang tepat memiliki keterampilan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Pelatihan karyawan berakar pada teori dasar pembelajaran. Program desain pelatihan karyawan akrab dengan teori dan prinsip pembelajaran. Kebanyakan teori yang relevan untuk pelatihan karyawan adalah teori pembelajaran sosial dan teori belajar kognitif. Teori pembelajaran sosial menekankan pembelajaran observasional perilaku (Bandura, 1977 dalam Riggio, 2013). Proses kunci dalam teori pembelajaran sosial adalah pemodelan. Pemodelan adalah pembelajaran imitatif yang terjadi melalui pengamatan dan mereproduksi tindakan orang lain, seperti ketika seorang karyawan belajar mengoperasikan mesin dengan menonton pengawas bekerja dengan peralatan dan meniru tindakan pengawas. Teori kognitif pembelajaran memandang pekerja sebagai pemroses informasi, yang berfokus pada bagaimana informasi baru disimpan dan diambil dan bagaimana informasi itu digunakan untuk menghasilkan perilaku kerja. Teori kognitif adalah sangat berguna dalam memahami proses pemikiran yang kompleks, seperti bagaimana pekerja dapat melampaui informasi yang dipelajari dan menghasilkan solusi atau ide baru dan kreatif. 

Kunci berhasil dalam pelatihan karyawan dengan tiga program training :
  1. Transfer of Training, konsep pelatihan sebenarnya yang diterapkan dalam pengaturan kerja.
  2. Trainee Readiness,melatih kesiapan individu akan potensinya sehingga mencapai keberhasilan dalam pelatihan.
  3. Training Program Structure, bukti menunjukkan bahwa agar efektif, program pelatihan harus sangat terstruktur untuk meningkatkan kebermaknaan materi yang akan dipelajari. program pelatihan dapat melibatkan penyajian gambaran umum materi tersebut kepada peserta sebelum pelatihan yang sebenarnya dimulai dan memaksakan urutan logis atau teratur pada presentasi materi pelatihan. Trainee juga harus dibuat sadar akan pentingnya dan tujuan mempraktikkan keterampilan yang baru dipelajari.
Model untuk Keberhasilan Program Pelatihan
  1. Assessing Training Needs, program pelatihan yang berhasil harus dimulai dengan menilai kebutuhan pelatihan. Dengan kata lain, organisasi atau perusahaan harus memiliki beberapa gagasan tentang apa yang perlu diketahui pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka.
  2. Establishing Training Objectives, langkah kedua dalam program pelatihan yang sukses adalah menetapkan tujuan pelatihan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, penting bahwa tujuan harus spesifik dan dikaitkan dengan hasil yang terukur. Tujuan pelatihan harus menentukan apa yang harus dicapai peserta pelatihan setelah menyelesaikan program pelatihan.
  3. Developing and Testing of Training Materials : Employee Training Methods, langkah selanjutnya dalam model pelatihan karyawan kami meliputi pengembangan dan pengujian materi pelatihan. Berbagai macam metode pelatihan karyawan tersedia, mulai dari yang relatif sederhana dan langsung ke yang cukup rumit dan canggih. Dalam praktik nyata, sebagian besar program pelatihan komprehensif menggunakan kombinasi beberapa metode dan teknik pelatihan.
  4. Implementation of The Training Program, setelah materi dan metode pelatihan dipilih dan diuji coba, langkah selanjutnya dalam model pelatihan adalah implementasi program pelatihan. Ketika menerapkan program pelatihan, faktor-faktor seperti kesiapan peserta pelatihan, harapan peserta pelatihan, dan iklim untuk pelatihan. Penting juga untuk memberikan "alasan" pelatihan kepada peserta pelatihan - untuk memberi tahu mereka bagaimana pelatihan akan bermanfaat bagi mereka dan organisasi.
  5. Evaluation of Training Program, komponen penting dari setiap program pelatihan karyawan adalah evaluasi keefektifan pelatihan, karena tidak ada gunanya menginvestasikan uang dan sumber daya dalam program pelatihan kecuali mereka benar-benar berfungsi. Meskipun penting, namun, relatif sedikit program yang benar-benar mengalami evaluasi yang ketat.
Kedua adalah dengan pengembangan. Pengembangan karyawan melibatkan aktivitas yang mempengaruhi pertumbuhan pribadi dan professional. Kegiatan pengembangan umumnya membantu karyawan mempelajari keterampilan akan membantu dalam pekerjaan di masa depan. Pengembangan karyawan terkait erat dengan pengembangan karir yang mencakup kegiatan yang membantu orang mengelola perkembangan pengalaman kerja mereka di sepanjang hidup mereka. Pengembangan karyawan dan karir keduanya sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Ketika karyawan memperoleh keterampilan dan meningkatkan kinerja pekerjaan mereka, maka karyawan cenderung dihargai dengan melibatkan lebih banyak tanggung jawab juga kenaikan gaji. Bagi perusahaan, manfaat utama dari memberikan peluang pengembangan adalah meningkatkan kemampuan mereka untuk menanggapi perubahan lingkungan. Dengan kata lain, praktik pengembangan membantu perusahaan bersaing dengan memastikan sumber daya manusia yang berbakat dan berkomitmen.
Pengembangan dapat memberikan seseorang dorongan untuk bertumbuh secara professional. Hal tersebut dapat dicapai dengan melibatkan mentor, pelatih, pengawas, rekan kerja, bawahan, atau kelompok pendukung yang ditugaskan secara resmi. Pengembangan karyawan dapat dilakukan dengan :
  1. Coaching. Secara umum, coaching membantu individu atau tim untuk memecahkan masalah mereka sendiri dan memperbaiki kinerja. Sejalan dengan perkembangan organisasi dan manajemen  menyangkut disiplin dan manajemen waktu, perubahan karir, maupun menyeimbangkan kehidupan profesi, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, maka dibutuhkan  talenta seorang coach yang multidisiplin.
  2. Mentoring. Seorang mentor yang baik berkomitmen untuk membantu mentees mereka menemukan kesuksesan dan kepuasan dalam profesi yang mereka pilih.
Demikian pembahasan dariku, terima kasih telah membaca blogku!😊 Sampai jumpa di pembahasan berikutnya!🙌

SUMBER REFERENSI :
Riggio, Ronald E. 2013. Introduction to Industrial/Organizational Psychology. America: Pearson Education.
Stewart, G & Brown, K. 2011. Human Resources Management Linking Strategy to Practice. United States : John Wiley & Sons. Inc. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJAWAB KEMBALI SOAL UTS PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Review Chapter 1&2 Dari Buku Ronald E. Riggio

Review Chapter 1&2 Dari Buku Frank J. Landy and Jeffrey M. Conte